Pages

Senin, 20 Desember 2010

Palestina: Antara Fakta dan Realita


Sebab Kemunculan Zionis
Beberapa sebab yang melatar belakangi munculnya gerakan Zionisme yang berupaya membangun eksistensi yahudi di Palestina, berawal dari:
a) Munculnya kecenderungan-kecenderungan zionisme yang mendukung dikumpulkannya yahudi di Palestina. Dimana, kecenderungan itu berasal dari kalangan umat kristiani Eropa, terutama kristen Protestan, sejak abad ke enam belas masehi.
b) Munculnya ideologi Nasionalisme dan bermunculannya negara Nasionalis di Eropa, khususnya pada abad 19 M.
c) Munculnya “Persoalan Yahudi” khususnya di Eropa Timur.
d) Penindasan-penindasan terhadap bangsa Yahudi yang dilakukan Rusia.
e) Kemampuan Yahudi menguasai posisi-posisi berpengaruh di Eropa dan Amerika. f) Gagalnya gerakan Pencerahan Yahudi “Heskla” yang berusaha untuk mengintegrasikan bangsa yahudi dengan komunitas masyarakat dimana mereka berada.
Tujuan Didirikannya Entitas Yahudi
Gagasan didirikannya entitas Yahudi tiada lain agar memainkan peran sebagai “Negara Tirai” yang disokong penuh oleh Barat, terutama Inggris, yang memiliki peran penting di Barat (ketika itu). Maka keberadaan Zionis dijantung Dunia Islam memiliki target memecah dua sayap Dunia Islam di Asia dan Afrika menjadi dua bagian terpisah. Melemahkan dan mengaborsi kesatuan dunia Islam, serta membiarkannya tercerai berai dan tidak punya tenaga untuk bangkit. Melanggengkan wilayah ini dalam subordinasi, mobilisasi dan ketergantungan kepada produk dan pasar Barat. Target lainnya, mengaborsi munculnya kekuatan besar Islam yang menggantikan posisi Daulah Utsmaniyah yang berada dalam fase kehancuran. Bercokolnya entitas Yahudi-Zionis yang terus berkembang dan mapan di tengah-tengah permusuhan, juga demi menjamin lemahnya negara-negara muslim disekitarnya yang terpecah-belah dan terbelakang. Maka sebaliknya, kebangkitan, kesatuan dan kekuatan umat berkaitan erat dengan pemberangusan proyek Yahudi-Zionis yang bercokol dijantungnya.
Sekilas Tentang Gerakan Zionisme
Gerakan Zionisme Internasional berdiri di Basl, ibukota Swiss, pada bulan Agustus 1897. Gerakan yang dipimpin Theodore Herzl ini mengikatkan dirinya dengan proyek kolonial Barat. Sampai berakhirnya Perang Dunia Pertama, gerakan ini belum dapat merealisasikan target apapun. Gerakan Zionisme adalah gerakan rasial yang berdiri diatas dogma-dogma dan latarbelakang agama, masa lalu dan nasionalisme Yahudi. Syarat keberhasilan mereka berkaitan erat dengan hilangnya seluruh hak penduduk Palestina Arab di kampung halaman mereka sendiri. Secara subtansi, pokok-pokok pemikiran Zionisme, tidak jauh berbeda dengan aliran-aliran pemikiran yang ada seperti Sekulerisme, Sosialisme. Pada akhirnya, Zionisme seluruhnya punya satu kesamaan, mereka sama-sama berupaya merealisasikan target utama mereka.
Dukungan Inggris Terhadap Zionis
Inggris mengadopsi Proyek Zionis. Maka 2 November 1917, keluarlah Janji Balfour untuk mendirikan Negara Nasional Yahudi di Palestina. Pada bulan Desember 1918 M Inggris berhasil menguasai seluruh wilayah Palestina dan mengingkari janji-janjinya untuk memberikan kemerdekaan dan indepedensi kepada bangsa Arab yang dipimpin Asy Syarif Husein. Maka wilayah-wilayah penting di Syam (Suriah) dan Irak dibagi menjadi dua bagian, yang satu dibawah kendali Inggris dan yang lainya dibawah kendali Perancis, sesuai perjanjian Syikes-Picot ( Mei 1916) yang dirancang untuk menjadikan Palestina sebagai kawasan Internasional.
Keberpihakan dan Niat Buruk Inggris
Masa pemerintahan Inggris di Palestina, tahun 1918-148, telah membuka pintu imigrasi besar-besaran bagi bangsa Yahudi. Maka populasi orang yahudi pun menjadi berlipat ganda, dari 55.000 orang pada tahun 1918 M maka tahun 1948 M populasi mereka menjadi 646.000 orang. Atau yang awalnya setara dengan 8% menjadi 31 % dari total penduduk Palestina (pada saat itu). Selain itu, Inggris juga memberikan kemudahan bagi orang-orang yahudi untuk membeli tanah. Maka kepemilikan tanah orang yahudi meningkat drastis. Kepemilikan tanah mereka di Palestina antara setengah juta Donem (setara dengan 5000 hektar) atau sekitar 2% hingga 700 000 donem (7 000 hektar) atau sekitar 6,3 % dari luas tanah Palestina. Kemudahan itu mereka dapatkan baik dari pemerintah Inggris atau dari pihak-pihak lain yang tidak memihak kepada Palestina. Meski menghadapi kondisi kritis yang penuh penderitaan, 30 tahun lebih rakyat Palestina tetap bisa hidup di tanah airnya sebagai penduduk mayoritas (68%) dan menguasai hampir seluruh tanah (93,7%). Namun dibawah perlindungan penuh pasukan keamanan Inggris, yahudi mampu mendirikan dan membangun berbagai lembaga dibidang ekonomi, politik, pendidikan, militer dan sosial. Tahun 1948 M mereka telah mendirikan 292 perkumpulan dan membentuk pasukan militer dari berbagai lembaga seperti Hagana, Urgun, Stern. Jumlah keseluruhan pasukan ini lebih dari 70 000 personil dan mempersiapkan deklarasi negara baru mereka.
Kekokohan Bangsa Palestina
Konspirasi terhadap Palestina jauh lebih besar dari kemampuan yang dimiliki rakyatnya. Meski demikian, rakyat Palestina bersikukuh untuk tetap menolak penjajahan Inggris dan Proyek Zionis dan menuntut kemerdekaan. Maka, muncullah Pan Islamis-Nasionalis dibawah pimpinan Musa Kadzim, Haji Amin al-Husaini dan kawan-kawan. Mereka melakukan penyadaran dan menggalangi dukungan publik, melakukan manuver-manuver politik, dan aksi-aksi revolusi seperti Revolusi al-Quds 1920, Revolusi Yafa 1921, Revolusi Buraq 1929 dan Oktober 1933. Kemudian muncul pula Gerakan Jihad pimpinan Syekh Izzudin al-Qassam, dan Front Jihad Suci yang dipimpin Abdul Qadir al-Husaini. Revolusi Besar 1936-1939 berhasil menekan Inggris. Maka seperti yang mereka tuliskan di dalam Buku Putih (Mei 1939 M) Inggris menjanjikan berdirinya Negara Palestina dalam rentang sepuluh bulan lagi. Dan menghentikan penjualan-penjualan tanah kepada yahudi kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas. Mereka juga berjanji akan menghentikan imigrasi yahudi setelah lima tahun kedepan. Akan tetapi, semua janji-janji itu diingkarinya pada bulan Pebruari 1945 M (Penjelasan Bevin). Dan akhirnya, Proyek Zionis pun kembali berjalan dibawah supervisi Amerika Serikat.

0 komentar:

Posting Komentar